Jum’atan di Jalan Bid’ah? Pengasuh Ponpes Sidogiri: Berpihak pada Penguasa Zalim Itu yang Jelas Bid’ah Dhalalah



Penyelenggaran sholat Jum’at di jalan terus menjadi perdebatan jelang “Aksi Bela Islam III’, 2 Desember 2016. Sesuai rencana, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), akan menggelar sholat Jum’at di jalan protokol sebagai bagian dari aksi damai “212”.


Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Ustadz Achyat Ahmad turut memberikan pencerahan soal sholat Jum’at di jalan pada 212. “Menurut saya shalat Jumat di jalan itu ya gak bidah lah.. Berpihak pada penguasa zalim itu yang jelas termasuk bidah dhalalah. #JumatBerkah,” tegas Achyat di akun Twitter @AchyatAhmad.


Penulis buku “Membungkam Kicauan Liberal” itu menegaskan: “Ciri khas ulama sū’ (ulama busuk) adalah menjilat penguasa, lebih-lebih penguasa zalim.”

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) melalui akun Twitter @gusmusgusmu menulis: “Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum’atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID’AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.”


Soal sholat Jum’at di jalan protokol pada aksi damai Bela Islam III, 2 Desember 2016, pihak Polda Metro Jaya telah meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). [intelijen]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jum’atan di Jalan Bid’ah? Pengasuh Ponpes Sidogiri: Berpihak pada Penguasa Zalim Itu yang Jelas Bid’ah Dhalalah"

Posting Komentar