Pengamat: Rezim Jokowi tak Bekerja untuk Rakyat, Tapi Justru 'Jajah' Rakyat



 Naiknya harga kebutuhan pokok serta meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia menjadi indikator bahwa Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak bekerja untuk rakyat.

Kesimpulan itu disampaikan pengamat politik Dahlan Watihellu (06/01). “Pergantian tahun 2016 ke 2017, masyarakat Indonesia baru saja dicekik oleh pemerintah melalui harga BBM, tarif pajak kendaraan serta tarif listrik dinaikan,” ungkap Dahlan.


Kata Dahlan, kebijakan itu merupakan langkah yang tidak sejalan dengan pendapatan atau penghasilan masyarakat yang semakin menurun bahkan cenderung tidak stabil.


Menurut Dahlan, motivasi pemerintah menaikan harga BBM, tarif pajak kendaraan, dan tarif listrik ini perlu dipertanyakan oleh DPR dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sebab, hal ini tidak sejalan dengan tujuan negara, cita-cita negara dan 66 janji kampanye Presiden Jokowi dan Wapres JK di tahun 2014 lalu.


“Dari kebijakan ini dapat kita simpulkan bahwa pemerintah Jokowi – JK tidak bekerja untuk rakyat tapi malah menjajah rakyat. Lantas mereka kerja untuk siapa ? Pertanyaan ini jawabannya cukup sederhana. Pemerintah Jokowi – JK bekerja untuk para pemodal dan konglomerat,” tegas Dahlan.

Dahlan menegaskan, salah satu contoh pemerintah bekerja untuk para pemodal dan konglomerat adalah program tax amnesty. Tax amnesty menandakan Indonesia telah tunduk pada pemodal dan konglomerat pengemplang pajak. Target Rp 165 triliun pun tidak transparan.


“Disengaja, seolah-olah ini akan dapat menyelamatkan APBN. Padahal, jika obral tarif pengampunan hanya 2-3 persen maka hanya akan dapat pemasukan Rp 59 triliun. Secara substansi tax amnesty bertentangan dengan UUD 1945 karena prinsip pemungutan pajak adalah memaksa, sedangkan tax amnesty mengampuni,” papar Dahlan.


Dampak tax amnesty juga bertolak belakang dengan prinsip redistribusi anggaran dan ekonomi. Karena, dengan tax amnesty, ‘uang rampokan’ yang masuk ke APBN sangat kecil. “Sedangkan ribuan triliun lain kembali kepada konglomerat yang akan dominan menguasai sistem perekonomian Indonesia,” pungkas Dahlan. [itj]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengamat: Rezim Jokowi tak Bekerja untuk Rakyat, Tapi Justru 'Jajah' Rakyat"

Posting Komentar